Karena sakit tenggorokan / radang, dan takut menularkan kepada orang lain, saya meminta sebuah masker mulut / hidung kepada orang GA.
Kemudian rasa penasaran, bagaimana sih cara menggunakan Masker yang benar?
Akhirnya googling dan mendapatkan beberapa artikel sbb (izin copas yang gan) :
1. Dari http://nug-hoho.blogspot.com/2014/02/cara-penggunaan-masker-yang-benar.html
Sering melihat orang-orang memakai masker banyak yang keliru termasuk saya juga. Kadang ada yang hijau di luar atau ada yang putih di luar. Ternyata cara memakai masker ketika saat flu dan ketika tidak sakit berbeda. Dan cara penggunaanya yang benar seperti di bawah ini...
Naa begini caranya, ketika kamu sedang flu, pemakaian masker yang benar adalah sisi yang berwarna putih digunakan untuk melindungi muka. Sementara sisi yang berwarna hijau harus ada diluar. Ini dimaksudkan untuk menyaring mikroorganisme supaya tidak menyebar ke udara luar. Dan yang putih..
Gambar itu disertai dengan keterangan sebagai berikut:
" Ternyata dua sisi di dalam masker itu ada perbedaan fungsi dalam memakainya.Kalau kita lagi sakit (semisal flu) maka sisi putih menempel di muka berfungsi untuk mencegah mikro-organisme keluar dari mulut dan hidung kita yang bisa menyebar ke tubuh orang lain. Sedang kalau untuk mencegah partikel-partikel (seperit debu vulkanik) atau mikro-organisme masuk ke tubuh kita, maka pemakaian masker dibalik. Sisi putih berada di luar dan sisi yang berwarna menempel di muka."
Saya tidak serta-merta mengamini informasi ini. Saya kemudian mencari rujukannya di internet, tapi belum ada sumber terpercaya yang mengkonfirmasi informasi ini. Lalu saya berganti strategi. Saya menggunakan fasilitas google image dengan mengunggah gambar di atas. Hasilnya, saya menemukan bahwa sumber gambar itu berasal dari produsen masker penutup hidung untuk bedah dengan merek 3M. Berikut ini gambar aslinya.
Dalam website ini tidak disinggung-singgung sama sekali tentang penggunaan masker secara terbalik. Lalu mengapa ada gambar masker berwarna putih? Ternyata mereka memproduksi 2 jenis masker, yaitu yang berwarna hijau dan berwarna putih. Itu berarti bahwa masker yang berwarna putih itu bukan masker yang dibalik.
Dari temuan ini saya menyimpulkan bahwa gambar yang beredar adalah hoax alias informasi palsu.
Masker yang Benar
Lalu bagaimana cara menggunakan masker yang benar? Perlu diketahui ada dua jenis masker, yaitu masker bedah dan masker pernafasan. Masker yang banyak beredar di masyarakat adalah masker bedah. Masker ini selalu digunakan oleh tenaga medis yang berada di ruang operasi untuk menutup mulut dan hidungnya. Tujuannya supaya mereka tidak menularkan bakteri dan virus kepada pasien yang sedang dioperasi.
Di dalam masker ini terdiri dari tiga lapisan:
1. Lapisan paling dalam yang berwarna putih. Ini adalah lapisan yang paling nyaman karena bersentuhan dengan kulit wajah kita.
2. Lapisan tengan adalah filter statis. lapisan ini terbuat dari bahan yang disebut spunbond non woven. Fungsinya adalah untuk menghalangi apabila air liur yang mengandung penyakit menyebar seperti batuk atau bersin.
3. Lapisan luar yang merupakan material khusus mencegah masuknya mikropartikel.
Dengan memperhatikan susunan ini, maka menggunakan masker secara terbalik justru tidak menguntungkan karena wajah kita akan bersentuhan dengan lapisan yang kasar sehingga ada kemungkinan terjadi iritasi. Selain itu, penggunaan secara terbalik juga tidak memiliki pengaruh secara signifikan.
Dalam situasi bencana turunnya abu vulkanik, penggunaan masker bedah sebenarnya tidak dianjurkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Alasannya, air, udara dan debu masih bisa masuk melalui pori-pori. Masker jenis ini harus diganti setiap 4 jam sekali, karena uap air dari pernapasan bisa membuat masker basah dan merusak pori-porinya. Meski demikian, penggunaan masker ini masih lebih baik daripada tidak sama sama sekali asalkan dipasang dengan rapat. Kawat ada bagian hidung dibengkokkan dan tidak ada celah pada pinggir-pinggir masker sehingga memungkinkan masuknya material abu vulkanik dari arah samping.
Masker yang cocok untuk mencegah masuknya abu vulkanik ke dalam pernafasan adalah N-95 atau N-100. Masker ini menggunakan bahan mirip stereofoam, tebal, memiliki sungkup yang bisa menyaring udara masuk hingga 95 persen. Masker ini juga dilengkapi kawat yang bisa ditekan di atas hidung, sehingga memperkecil celah udara. Masker jenis ini sifatnya sekali pakai, namun bisa digunakan lebih lama, sekitar 2 hingga 3 hari.
Sayangnya masyarakat tidak senang mengenakannya karena terasa pengap dan harganya 100 kali lebih mahal daripada masker bedah.
Update:
Karena menteri Indonesia belum merespons soal ini, maka baiklah saya tampilkan menteri Malaysia yang mendemonstrasikan cara memakai masker yang benar. Lucunya, dia memakai bahasa Malnglish (campuran Malayu dan dan English)
Semoga bermanfaat yah.
No comments:
Post a Comment